BAHASA CINTA: WAKTU BERKUALITAS
Minggu, 15 Oktober 20171 Janu
Bacaan: Ulangan 6:4-9 & Kidung Agung 8:5-7
BAHASA CINTA: WAKTU BERKUALITAS
Di dalam bulan keluarga ini, kita jemaat GKJ Bekasi layak untuk merenungkan kembali berbagai makna Bahasa Cinta. Bahasa yang mendasari tiap kegiatan dan ruh dalam keluarga Kristen. Semangat dari cinta biarlah itu tetap ada dan menggelora, selalu menyatu bersama aktifitas Ayah, Ibu dan anak serta seluruh anggota keluarga di rumah kita.
Kitab Ulangan 6:4-9 memberikan petunjuk bagaimana setiap Keluarga Kristen harus menggunakan waktunya dengan bijaksana. Menggunakan waktu kebersamaan dengan keluarga secara utuh tidak hanya sekedar menjalani kehidupan tanpa makna. “Dengarlah, hai Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!” Suatu perintah yang selalu harus kita ingatkan kepada anak2 serta semua isi rumah kita. Bahwa TUHAN adalah Sesuatu yang pertama dan utama. Tuhan menjadi dasar dari aktifitas dalam mengisi hari. Mengakui kelemahan kita, melalui laku iman dari kesadaran bahwa tanpa Tuhan kita tidak bisa berbuat apa-apa. Laku iman ini akan membuat kita selalu rendah hati. Kerendahan hati itulah yang akan memampukan kita mengasihi Allah dengan segenap hati dan jiwa. “Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk dirumahmu, apabila engkau dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.” (Ulangan 6:6-7). Suatu perintah yang jelas dan detail. Dimanapun, apapun aktifitas kita, Tuhan ingin tugas estafeta pengajaran iman kepada anak-anak kita tidak terhenti. Tugas kitalah sebagai Ayah danIbu untuk menggunakan waktu yang ada secara bijaksana. Selalu mengenalkan cinta kasih Tuhan, yang sangat luar biasa kepada anak-anak kita. Bukan tugas yang ringan, karena tantangan teknologi informasi bisa menjadi kendala bagi orang tua. Perlu usaha dan kreatifitas untuk tetap menjadi Ayah dan Ibu yang bijaksana dalam mengisi waktu. Memilih cara yang tepat dengan semangat cinta kasih, tanpa harus merasa kehilangan dan unsur keterpaksaan. Karena seringkali anak sudah mempunyai dunianya sendiri, yaitu game online dengan segala komunitas maya-nya, yang tidak ingin terganggu sedetikpun. Ayah dan Ibu sebagai orangtua mempunyai otoritas untuk mengarahkan, meluruskan, dan memberikan pemahaman kepada anak tentang Kasih Tuhan secara riil. Agar anak-anak kita mempunyai kesadaran iman sejak usia dini. Kita harus mengajarkannya berulang-ulang. Dan membicarakannya berulang-ulang. Dimanapun dan kapanpun, mulai bangun tidur, makan, mau beraktifitas, dimobil atau dimotor dalam perjalanan, bahkan juga saat mau beristirahat tidur.
Dengan apakah kita mampumelakukan semua ini? Dengan semangat Cinta Kasih Tuhan. Semangat yang Tuhan anugerahkan kepada umat yang dikasihiNYA. Semoga dalam bulan keluarga ini kita sebagai orang tua, sebagai Ayah dan Ibu mampu memberi arti dari waktu yang Tuhan berikan, menjadi waktu yang berkualitas bagi anak-anak kita. Agar anak-anak kita tetap kuat beriman kepada Tuhan Yesus, ditengah dunia yang semakin keras dengan tantangan dan godaan-nya. Selamat mengisi hari secara berkualitas, ijinkan Tuhan hadir bercengkerama bersama-sama anak-anak kita dalam canda dan tawaNYA Yang Penuh Kasih. (PA)