Menu

Ketika Arwah Hugo Chavez Dijadikan Doa Bapa Kami

nobanner

20130307Chavez390x250Doa Bapa Kami adalah doa yang diucapkan Yesus saat ditanya para murid-Nya apa yang harus dikatakan kepada Bapa. Namun akhir-akhir ini, di Venezuela doa ini kemudian diubah dan ditujukan kepada Hugo Chavez, pemimpin Venezuela yang telah meninggal dunia, seolah-olah Chavez adalah dewa dan ini dikecam oleh gereja setempat.

“Doa Bapa kami merupakan doa bagi orang Kristen di seluruh dunia, adalah perkataan yang diucapkan sendiri oleh Yesus Kristus, karena itu tidak boleh diubah-ubah,” demikian ungkap Gereja Katolik Roma di Venezuela. “Seperti larangan perubahan lagu kebangsaan untuk menghormati seseorang, demikian halnya larangan bagi perubahan Doa Bapa Kami,” ujar juru bicara gereja tersebut pada Rabu (3/9/2014).

Adapun doa yang diubah tersebut diperkenalkan oleh seorang anggota partai di Venezuela pada Senin (1/9/2014) kemarin. Doa ini mengungkapkan hubungan spiritual antara “Chavistas” (sebutan bagi pemuja Chavez) dengan pemimpin yang meninggal karena kanker pada Maret 2013 lampau.

Di sisi lain, Presiden Nicolas Maduro, yang menyebut dirinya sebagai anak spiritual Chavez, pada Kamis (4/9/2014) waktu setempat menyatakan bahwa gereja berupaya melemahkan pengaruh Chavez. “Mereka tidak dapat menggulingkan Chavez pada masa hidupnya. Dan sekarang mereka ingin membunuh cinta spiritual warga terhadapnya,” ujar Maduro yang memeluk Katolik tapi juga terinspirasi guru asal India, Sai Baba.

Berikut bunyi gubahan Doa Bapa Kami untuk Chavez yang digubah oleh Maria Estrella Uribe tersebut :

Chavez kami di surga, di atas bumi, dan di lautan. Pimpin kami dari godaan kapitalisme, hindarkan kami dari keburukan oligarki, seperti kejahatan yang datang diam-diam, karena yang kami miliki hanyalah tanah air, perdamaian, dan kehidupan – selamanya. Amin. Viva Chavez.

Menurut informasi, sebagian besar warga Venezuela memeluk agama Katolik Roma, namun banyak yang mencampurkan iman Kristen mereka dengan bentuk spiritual lain seperti “Santeria”. Chavez sendiri juga mencampuradukkan ajaran, dia pernah mengajak orang untuk berdoa pada Yesus dan Marx.

Di dalam kekristenan sendiri, jelas hanya ada satu kebenaran dan kebenaran itu hanyalah menyembah Bapa yang turun dari surga ke dunia untuk jadi manusia yang disebut Yesus, dan menurunkan Roh Kudus ketika Yesus terangkat ke surga. Alkitab katakan, ajaran di luar itu adalah tidak sesuai dengan yang Tuhan ajarkan.

 

Sumber : suarapembaharuan.com by lois ho/jawaban.com

Comments

comments