Menu

Berbagi Peran di Dalam Keluarga Modern

nobanner

electronic_gadget_familyMinggu, 26 Oktober 2014

 

Bacaan  :   Kejadian 2 : 18 – 25 & Kolose 3 : 23

 

Berbagi Peran di Dalam Keluarga Modern

Tema kita kali ini cukup menantang, yakni berbagi peran di dalam keluarga modernDisini di tekankan untuk keluarga modern, bukan keluarga kuno. Kenapa? karena kita memang hidup di jaman modern. Tentu saja, kita bisa menengok sedikit ke belakang, bagaimana keluarga kuno membagi peran dalam keluarganya. Yang jelas, aturan main atau peran dalam keluarga kuno, sangat berbeda dengan keluarga modern saat ini.

Dalam sebuah keluarga kuno, peran seorang ayah, ibu, dan anak-anak sudah sangat jelas, dan konon lebih banyak didominasi oleh ayah atau orang tuanya. Dulu ada istilah seorang isteri sebagai “kanca wingking” saja, alias perannya hanya di belakang saja. Semua keputusan diserahkan pada bapaknya. Bahkan ada juga istilah “isteri itu swarga nunut, neraka katut”. Alias, seorang isteri itu, kalau suaminya masuk surga, ya isteri ikut masuk, tetapi kalau suaminya masuk neraka, ya mau gak mau isteri harus ikut juga. CELAKA!!!. Itulah sedikit gambaran peran keluarga dalam keluarga kuno. Tentu hal ini, tidak lagi berlaku bagi sebuah keluarga modern.

Dalam bacaan kita di Kitab Kejadian di atas, sejak awal Tuhan sudah menetapkan bahwa tidak baik manusia itu hidup seorang diri. Maka sejak awal dunia, Tuhan sudah memberikan pasangan atau penolong yang sepadan. Ini menunjukkan bahwa kita sebagai keluarga Kristen modern, patut berkaca pada apa yang telah ditentukan Tuhan sejak semula. Seorang ayah harus mengasihi isteri dan anak-anaknya, seorang isteri wajib tunduk pada suami, dan anak-anak wajib hormat kepada orang tuanya. Semua mesti dijalankan dengan sepenuh hati dan penuh kasih seperti yang dituliskan dalam Kolose 3 : 23 di atas.

Dalam keluarga Kristen modern, meski tugas utama seorang ayah adalah mencari nafkah, tetapi tidak perlu malu di saat libur membantu pekerjaan rumah isterinya, seperti mencuci baju, menyapu, mengepel lantai, ataupun membantu masak di dapur. Bila seorang ayah dengan senang hati melakukan hal ini, niscaya isteri dan anak-anaknya pun pada akhirnya tidak keberatan untuk saling membantu dalam menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan rumah tangganya. Demikian juga bila dalam sebuah keluarga, ternyata justru seorang isteri yang lebih berperan dalam mencari nafkah, maka di saat libur, juga bisa membantu pekerjaan rumah , baik pekerjaan suaminya atau pekerjaan anak-anaknya.

Berbagi peran dalam sebuah keluarga Kristen modern, sudah jamak dan lumrah. Tidak perlu canggung untuk menjalankannya, apapun peran itu. Firman Tuhan sangat jelas bagi kita, untuk melakukan apapun yang kita kerjakan dengan sungguh-sungguh seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Rumah keluarga Kristen modern harus menjadi tempat berlabuh yang sejuk dan damai bagi anggota keluarga. Di rumah dan di dalam keluargalah kita bisa menikmati kebahagiaan bersama. Di sanalah Damai Sejahtera Allah di limpahkan. Selamat menjalankan peran masing-masing di dalam keluarga masing-masing. Tuhan memberkati. (GW).

Comments

comments