Sukses
Eka Sari Lorena Sukses Karena Ora Et Labora
Dunia transportasi yang identik dengan laki-laki tidak berlaku bagi Eka Sari Lorena yang merupakan pemilik Lorena. “Memang dari usia yang sangat muda, selalu melihat bagaimana ayah saya banyak melakukan kegiatan operasional, teknik, manajerial, juga melakukan pengembangan-pengembangan di bisnis transportasi jalan darat awalnya, dari Lorena bus. Jadi akhirnya saya mencintai kegiatan di bidang transportasi darat ini.”
Namun Eka mengaku bahwa bisnis transportasi ini adalah dunia yang keras, dimana harus bergaul dengan berbagai macam latar belakang, “mulai dari es lilin sampai S3, semuanya ada di industri ini.”
“Tapi kembali lagi pada orangnya. Kalau orangnya itu memiliki disiplin, tekun , memiliki passion yang memang kuat dan tetap konsisten melakukan apa yang ingin dia lakukan untuk memberikan yang terbaik.” Menurutnya, wanita sekalipun bisa melakukan hal tersebut.
Awalnya, Eka diharuskan bekerja di beberapa perusahaan terlebih dahulu sebagai karyawan biasa sampai dia mempunyai pengalaman. Dia pun pernah menyicip pengalaman bekerja di perhotelan. Dia mengaku, pengalamannya bekerja sebagai bawahan, meskipun tak mengenakkan, memang diperlukan untuk membuatnya jadi sukses seperti sekarang ini.
Namun hal itu membuatnya tidak lupa dengan keluarga. “Saya tetap mengedepankan keluarga, karena namanya apapun, terlepas dari kesuksesan, itu dimulai dari keluarga kita. Tidak ada orang yang sukses terus keluarganya amburadul, terus orang itu bisa bilang, ‘Saya adalah orang yang sukses.’, saya tidak setuju dengan itu. Kalau keluarga kita sukses, karir kitapun akan mengikuti.”
“Saya bersyukur memiliki suami yang mendukung dan mendorong sehingga saya bisa sukses sampai hari ini dan juga memiliki anak-anak yang juga sering mendorong saya,” ucapnya lagi.
Sama seperti ayahnya yang sering mengikutsertakan dirinya di dalam bisnis, Eka pun mengikutsertakan anak-anaknya di bisnis tersebut agar mereka menjadi terbiasa.
Tentunya kesuksesan yang diraih tidak terlepas dari proses. Awalnya, Eka bahkan tidak tahu harus mengurus ijin usaha. Namun, dia mau belajar dan bertanya. Sehingga apa yang dulunya tidak dia ketahui, bisa dia tahu dan kemudian berkembang.
“Saya masih ingat itu kiriman (ekspedisi) yang pertama 18 tahun yang lalu itu masih saya simpan uangnya, enggak disetorkan ke bank,” ujarnya sambil tertawa. “Untuk kenang-kenangan,” ujar ibu dari Jason dan Loreta.
Selain melalui pembelajaran dan pengalaman, ternyata kesuksesan pun diraih Eka melalui nilai-nilai yang ditanamkan kedua orangtuanya. “Ayah ibu saya selalu mengajarkan apapun yang kita lakukan, jangan pernah lupa untuk melibatkan Bos yang di atas (Tuhan). Karena kita selalu memegang prinsip Ora Et Labora, berdoa sambil bekerja. Karena menurut saya, kita seringkali melupakan hal-hal yang mendasar untuk melakukan hal-hal yang besar.” ujarnya.
“Yang kedua, ayah saya selalu mengajarkan di dalam hidup ini harus disiplin, jujur, dan mengajarkan yang terbaik. Yang ketiga, ayah ibu saya juga mengajarkan bagaimana harus berimbang antara keluarga dan karir. Tentunya yang tak kalah penting adalah apapun yang kita lakukan, harus kita berikan yang terbaik, untuk melakukan yang terbaik. Kalau hasilnya nanti kita lihat, kalau kita sudah komit melakukan jangan yang setengah-setengah gitu.”
Untuk itu, Eka pun mengajarkan kepada anak-anaknya agar untuk dapat sukses, mereka harus melibatkan Tuhan. Karena apa yang tidak kita paham, kita tidak tahu, bisa luput dari kita. Tapi Tuhan paham dan tahu apa saja, maka tidak akan ada yang luput dari-Nya. Juga agar Tuhan bisa meluputkan hal-hal yang tidak baik di dalam hidup orang yang bersandar pada-Nya.
Ketika ditanya apa yang menjadi tips suksesnya. Ini jawaban Eka Sari Lorena. “Saya yakin manusia itu diciptakan baik, memiliki potensi yang baik. Jadi kalau ada yang mengatakan kepada kita, kita tidak bisa, kita tidak mampu, jangan percaya itu. Tapi untuk jadi yang terbaik, kita semua harus bayar harga. Kita harus mendekatkan diri kepada Tuhan agar dapat memberikan hikmat pada kita, tidak pernah berhenti belajar. Anggaplah hari ini seperti hari yang terakhir, seperti tidak hari lain yang semangat gitu dan
yang ketiga menurut saya hidup ini dibilang sukses kalau tidak hanya kita yang menikmatinya, tapi harus berdampak pada sekeliling kita, jadi berkat buat sekeliling kita dan melalui kita itu orang dapat melihat bahwa kasihnya Tuhan kepada kita itu benar-benar nyata dan kita berbagi pada yang lainnya
Yang terakhir adalah jangan pernah menyerah. Apapun tantangan dalam hidup ini, jangan pernah menyerah.”