Pesan Gembala
Karakter Kristiani: Iman, Integritas dan Solidaritas
Minggu, 30 November 2014
Bacaan : Kejadian 39 : 1 – 10 & II Petrus 1 : 3 – 11
Karakter Kristiani:
Iman, Integritas dan Solidaritas
Kisah Yusuf anak Yakub salah satu tokoh Alkitab Perjanjian Lama yang terkenal memiliki karakter yang kuat. Karakter dalam hal ini diartikan sebagai: Kualitas teguh yang dibangun dalam kehidupan seseorang yang menentukan responnya tanpa dipengaruhi oleh situasi. Dengan kata lain Yusuf melakukan sesuatu bukan karena pengaruh lingkungan melainkan karena Ia bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri.
Kualitas teguh yang dimiliki oleh Yusuf adalah, pertama iman di mana Yusuf menaruh pengharapan pada TUHAN tentang visi/mimpi/penglihatan yang diberikan TUHAN selagi dia masih belia. Yusuf percaya bahwa TUHAN akan menepati janji-Nya walaupun seolah-olah hal itu mustahil, tetapi ia percaya bahwa bagi TUHAN tidak ada yang mustahil.
Kedua, Yusuf memiliki karakter setia dan tanggung jawab, hal ini dapat kita lihat di manapun Ia bekerja (baik di rumah Potifar maupun di dalam penjara) dan apapun pekerjaannya (mengurus kebun, maupun pekerjaan dalam rumah bahkan mengurus para tahanan) Yusuf melakukannya dengan sepenuh hati/sungguh-sungguh dan penuh dedikasiya itu dengan memberikan tenaga dan pikiran dengan sebaik-baiknya. Seperti Firman TUHAN: “Lakukan segala sesuatu dengan sebaik-baiknya seperti untuk TUHAN dan bukan untuk Manusia.”
Ketiga, Yusuf mempunyai karakter jujur dan berintegritas, yang artinya selarasnya antara ucapan dan tindakan. Karena Yusuf seorang yang taat dan takut akanTUHAN maka Ia tidak menghiraukan/tidak mau mengikuti bujukan dan rayuan istri Potifar untuk berbuat tidak senonoh walaupun tidak ada yang melihatnya. Belajar dari karakter yang dimiliki oleh Yusuf tersebut maka kita dapat melihat bagaimana TUHAN turut bekerja dalam setiap jerih lelah Yusuf, yaitu TUHAN menyertai dan memberkati pekerjaan Yusuf sehingga Yusuf dibuatnya berhasil dalam setiap pekerjaannya.
Karakter itu adalah sistem “akar”, sedang pencapaian itu adalah “buah”, bila sistem akarnya sehat/kuat maka akan diperoleh buah yang baik dan lebat. Yusuf mempunyai karakter yang kuat maka tidak heran bila TUHAN menyertai dan memberkatinya dalam setiap pekerjaannya. Hal ini selaras dengan Firman TUHAN dalam bacaan kita pada II Petrus 1: 8 “Sebab apabila semuanya itu ada padamu dengan berlimpah-limpah, kamu akan dibuatnya menjadi giat dan berhasil dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus, Tuhan kita.”
Marilah kita dalam memasuki masa Advent ini senantiasa berpegang pada karakter Kristus yaitu berintegritas serta memiliki solidaritas pada sesama dengan giat selalu melakukan Firman TUHAN dalam kehidupan sehari-hari sebagaimana TUHAN telah menunjukkan KasihNya secara nyata kepada dunia. Terpujilah nama TUHAN – Haleluya. Tuhan Yesus memberkati, Amin. (AHD)