Kisah Nyata Louisa, Wanita Bertubuh Pendek
Keterbatasan fisik yang dialami wanita ini tak menghalanginya untuk tetap berkarya dan menginspirasi. Bahkan, sebuah peristiwa yang tak disangka-sangka, dapat ia alami. Berikut ini penuturannya.
Nama saya Louisa Bernadette Indrawati. Saya adalah anak pertama dari 7 bersaudara. Saudara-saudara saya semuanya bertubuh normal, hanya saya saja yang bertubuh pendek.
Saya merasa diri saya lain dari yang lain, tepatnya waktu saya berumur 4 tahun. Saya menyadari bahwa semua teman bisa berlari dan bermain, tetapi kenapa kok saya cuma bisa melangkah satu-dua langkah, ya?
Di tengah keluarga, saya merasakan diperlakukan tidak adil. Tetapi saya tidak mau tunjukkan itu di depan orang-orang. Saya cuma bisa nangis sambil ngumpet.
Dalam tangisan, saya suka berdoa, “Tuhan, saya percaya, nanti di sorga, saya akan mendapatkan apa yang saya tidak miliki di dunia ini.”
Saya jalani hari demi hari, sampai suatu saat saya sadar, meskipun saya cacat, tapi apa bedanya saya dengan mereka? Lagipula, orang tua tidak pernah membeda-bedakan. Terus, saya juga dikaruniai otak yang normal. Jadi waktu saya akan disekolahkan di YPAC (Yayasan Pembinaan Anak Cacat), saya tidak mau. Saya ingin coba masuk ke sekolah swasta saja.
Tekad saya, apa yang kurang dalam diri saya, harus saya imbangi dengan kelebihan saya. Oleh karena itu, saya giat belajar. Sejak di bangku SD, saya selalu mendapat ranking. Studi berlanjut ke jenjang SMP, SMA, lalu ke perguruan tinggi. Saya berhasil meraih gelar sarjana.
Keterbatasan fisik memang ada, tetapi aku tetap menjalani hidup yang sudah diberikan. Sampai akhirnya, tibalah masa yang indah itu. Aku menikah! Dan ajaibnya, Tuhan menganugerahkan aku anak!
Apa yang bagi manusia mustahil, tetapi bagi Tuhan semuanya itu mungkin.
jawaban.com