Kronologi : Israel – Palestina Dari Awal Konflik Hingga Gencatan Senjata
Serangan udara yang saling dilakukan oleh Israel – Palestina, mendapatkan perhatian masyarakat internasional, termasuk dari Indonesia. Mulai dari Paus Fransiskus, pemuka tokoh agama lainnya, pemain sepakbola Jerman, bahkan FPI Indonesia mengemukakan pendapat. Perkembangan terakhir, Mesir mengadakan gencatan senjata dengan kedua negara tersebut.
Dari Sisi Israel
-Tiga pemuda Israel tewas usai diculik, yang diduga dilakukan oleh kelompok Hamas. Mereka dibakar hidup-hidup sehingga membuat Israel menyerang Palestina.
-Sebelum menyerang, Israel telah menyerukan warga Gaza untuk mengungsi, sebab mereka menargetkan markas dan tempat penyimpanan senjata Hamas yang berada di tengah-tengah pemukiman penduduk. Israel menyatakan bahwa Hamas berlindung di balik warga sipil. Akibatnya sekitar 17 ribu warga Palestina mengungsi setelah Israel mengeluarkan peringatan tersebut, sementara masih ada juga yang bertahan meski di tengah ancaman.
-Badan Militer Israel mengatakan sejauh ini pihaknya telah meluncurkan 1.300 rudal ke Gaza. Sementara menurut mereka, kelompok Hamas telah melontarkan 800 roket ke Israel.
-PM Israel Benjamin Netanyahu menegaskan pihaknya tak akan berhenti dan memenuhi pihak internasional, karena Israel ingin mengakhiri serangan roket dari Hamas. Hamas diklaim intensif meluncurkan roket ke Israel belakangan ini.
-Israel sudah menyiapkan bunker sebagai tempat berlindung bagi para warganya. Itu sebabnya sampai berita ini diturunkan, dilaporkan tidak ada korban jiwa. Suara gedebuk kerap terdengar dari luar. Itu adalah suara “Iron Dome” sistem anti roket Israel yang bisa menghancurkan roket di udara. Sekolah-sekolah juga didesain tahan terhadap gempuran roket, ada juga tempat bermain.
Pemerintah Israel sepakat untuk melakukan gencatan senjata dengan Hamas seperti yang disarankan Mesir, Selasa (15/7/2014). Penghentian serangan ke Gaza akan dilakukan pada pukul 9 pagi hingga 12 jam ke depan waktu setempat. Mesir menyerukan dibukanya perbatasan saat situasi sudah stabil dan dilakukan pembicaraan tingkat tinggi.
Dari Sisi Palestina / Gaza
-Tim medis di Gaza menyebutkan jumlah korban tewas di Gaza mencapai 170 orang dan 1100 luka-luka pada hari ketujuh serangan sejak Selasa (8/7/2014). Serangan udara yang dilancarkan militer Israel dalam Operasi “Protective Edge” itu diduga tewas akibat terkena ribuan serangan rudal.
-Anak-anak Palestina banyak sekali yang mengalami trauma berat akibat serangan udara itu, terutama ketika mereka melihat sendiri korban berjatuhan, bunyi yang begitu menakutkan ada di sekitar mereka.
-Selain dari Gaza, sejumlah roket dari Lebanon dan Suriah diluncurkan ke arah Israel Utara. Namun belum diketahui pasti pihak mana yang melancarkan serangan tersebut.
-Perserikatan Bangsa-Bangsa memperkirakan serangan ke Gaza menyebabkan sekitar 77 persen warga sipil tewas. Korban yang tewas diduga ada pula yang merupakan anggota Hamas. PBB juga menilai rakyat sipil harus dihindari jadi korban.
Mengenai gencatan senjata, belum ada konfirmasi resmi dari pihak Hamas. Namun, sebelumnya juru bicara kelompok ini, Osama Hamdan mengatakan bahwa upaya gencatan senjata dari Mesir itu sebuah lelucon. “Ini bukanlah inisiatif. Ini bukan sebuah ide. Apa yang mereka coba lakukan adalah memojokkan Palestina dan membantu Israel lebih banyak lagi,” ujarnya. Sayap militan Hamas, Brigade Qassam juga menolak gencatan senjata tersebut. “Perang kami dengan musuh akan terus meningkat dalam keganasan dan intensitasnya,” ujar sang brigade.
Sumber : liputan6.com-viva.co.id by lois ho/jawaban.com