Menu

NYANYIAN PENYERAHAN DIRI

nobanner

surrender2Minggu, 31 Juli 2016

 

Bacaan: Mazmur 62:6-9 & 1 Petrus 5:7

NYANYIAN PENYERAHAN DIRI

Mazmur 62 ditulis oleh Daud dan dinyanyikan oleh Yedutun. Dalam Mazmur 62 ini Daud mengungkapkan perasaan hatinya bahwa hanya dekat Allah saja ada ketenangan. Penulisan Mazmur 62 ini dilatarbelakangi oleh keadaan Daud ketika ia dikejar-kejar oleh Absalom yang berusaha merebut kekuasaan. Dalam kegelisahan hatinya, Daud menemukan bahwa ketenangan dan keselamatan sumbernya adalah dari Tuhan. Ayat 8-9 Allah menyelamatkan pemazmur dalam jabatannya yang mulia; bila pemazmur berlindung kepada Tuhan, maka Allah meletakkan dasar yang kuat di bawah kakinya dan memulihkan kekuatannya dan kuasanya. Pertolongan Allah yang sama itu berlaku juga untuk seluruh umat yang berlindung pada-Nya; itulah sebabnya pemazmur mengajak orang banyak untuk mempercayakan diri kepada Allah pada setiap waktu dan mencurahkan isi hati mereka kepada-Nya.

Pada tahun 1980 ada sebuah film berjudul BODYGUARD yang dibintangi Kevin Costner dan Whitney Houston. Film ini bercerita tentang Houston sebagai artis yang hidupnya dikelilingi para pengemar fanatic yang ingin mencelakai dirinya. Untuk melindungi diri, ia menggunakan jasa pengawal pribadi, seorang veteran angkatan perang. Dalam film itu ditunjukkan bagaimana peralatan canggih yang digunakan diseluruh rumah Houston untuk membuatnya bisa tidur tenang, sebab apalah artinya kita memiliki segala sesuatu, tetapi hidup tidak tenang, selalu gelisah, galau dan selalu dikejar ketakutan.

Sayang orang kerap salah mencari sumber ketenangan. Misalnya dengan mengantungkan, hidup pada bodyguard, senjata, uang atau jabatan. Ketenangan sejati tidak terletak pada itu semua, tetapi  pada kedekatan dengan Tuhan, sebab Tuhan adalah pemilik sesungguhnya dari kehidupan ini. Tuhan adalah sumber pengharapan dan perlindungan seperti yang disaksikan Daud dalam Mazmur 62 ini. Kita mendambakan ketenangan? Kuncinya jangan jauh -jauh dari Tuhan, tidak berarti hidup kita kemudian menjadi lurus dan mulus, juga tidak lantas menjadi bebal, lepas dari segala masalah. Tidak saja masalah dan rintangan tetap ada, tetapi seberapa pun  besarnya masalah yang mendera dan rintangan yang menghadang, itu tidak akan merenggut ketenangan kita.

Tuhan tidak meminta kita menyerahkan masalah kita, sebab menyerahkan masalah hanyalah menyerahkan sebagian dari hidup kita, yaitu bagian hidup yang kita anggap bermasalah, sedangkan bagian hidup yang kita pikir baik-baik saja tidak kita serahkan pada Tuhan. Artinya bagian hidup yang tidak bermasalah menurut anggapan kita, mau kita urus sendiri. Yang dikehendaki Tuhan adalah kita menyerahkan hidup dan kekuatiran kita kepadaNya. Artinya Tuhan ingin agar kita menyerahkan kendali hidup kita sepenuhnya pada Tuhan, yang bermasalah maupun yang tidak bermasalah. Kita hanya bisa menyerahkan sesuatu kepada orang yang kita percayai bahwa dia mau, mampu dan peduli menolong kita. Perhatikan 1 Petrus 5: 7, ayat ini menyatakan bahwa Tuhan:

  •  Mau
  • Mampu
  • Peduli

Pada hidup kita dan Dia berjanji untuk bertindak dan memelihara kita bila kita menyerahkan hidup dan kekuatiran kita padaNya. Jadi, untuk hidup dengan baik sebenarnya tidak terlalu sulit. Kita hanya perlu menyerahkan kehidupanmu dan kekuatiranmu padaNya, percayai Dia dengan cara mengikuti saja apa yang dikatakanNya (difirmankanNya). Sepasti matahari terbit di pagi hari, sepasti itulah tindakanNya dan pemeliharaanNya dalam hidup orang yang berserah dan percaya padaNya. (TS)

Comments

comments