Menu

Pengampunan Yang Memerdekakan Hidup

nobanner

republik_indonesia4

Minggu, 17 Agustus 2014

 

Bacaan  :   Mazmur 32 : 1 – 5; 51 : 1 – 6 & Galatia 5 : 1 – 15

 

Pengampunan Yang Memerdekakan Hidup

 

Sebelum merdeka, 17 Agustus’45, bangsa Indonesia berada dalam penjajahan. Rakyat hidup dalam penderitaan berkepanjangan. Maka ketika Indonesia merdeka, ada rasa lega, nikmat, nyaman dan plong.

Namun, perasaan merdeka ini, saat ini tidak lagi begitu terasa. Penyebab utamanya adalah, generasi sekarang tidak mengalami betapa pahitnya hidup dalam penjajahan. Seumpama orang tidak haus, disodori segelas air, maka tidak akan ada rasa nikmat meneguknya. Berbeda dengan orang yang memang tengah kehausan, maka betapa nikmatnya meneguk segelas air, meskipun itu hanya segelas air putih.

Bacaan kita kali ini, baik di Mazmur maupun di Galatia, juga membicarakan kemerdekaan. Namun kemerdekaan yang terkandung di sini, adalah kemerdekaan hidup dalam Kristus. Ada kesamaan, tetapi ada juga perbedaan dalam memaknai arti kemerdekaan dalam Kristus ini.

Kemerdekaan dalam Kristus, seperti yang di ungkapkan dalam Mazmur, adalah kemerdekaan yang membahagiakan secara rohani, dan sekaligus juga secara jasmani. Artinya setiap orang yang diampuni kesalahan dan dosanya, akan memperoleh Damai Sejahtera dalam Kristus. Ini berarti di dalam Tuhan Yesus, ada KELEGAAN hidup, baik rohani, maupun jasmani.

Yang jadi persoalan adalah, ketika orang percaya GAGAL merasakan kemerdekaan yang telah di berikan Kristus melalui pengampunanNya itu. Bak orang tidak haus, disodori segelas air putih di atas. Padahal kata Pemazmur, betapa bahagianya orang yang diampuni dosa-dosanya, yang tidak diperhitungkan pelanggaran-pelanggarannya.

Sesungguhnya tanpa pengampunan dosa dan kesalahan, sadar atau tidak, seperti kata pemazmur, kita mengeluh sepanjang hari. Kita berada dalam belenggu tekanan kehidupan yang makin berat. Tiap hari kita dihadapkan dengan berbagai persoalan hidup, seperti sulitnya mencari pekerjaan, harga-harga yang terus membumbung, hingga kejahatan dan kriminalitas yang terus meningkat, dll. Namun di dalam Kristus, senantiasa ada pengharapan, kelegaan, penghiburan, tuntunan, kemerdekaan, dan ada damai sejahtera.  Kristus, telah mengampuni orang-orang percaya, sehingga Kristus di dalam Roh Kudus, senantiasa turut bekerja dalam segala hal untuk mendatangkan  kebaikan bagi orang-orang percaya itu. Karena itu, hendaklah kita tetap berpegang teguh pada kasih karunia ini, sehingga disaat kita lalai dan khawatir akan kehidupan kita dengan berbagai persoalannya, maka di sana ada pengampunan dan kemerdekaan hidup, di sana ada Damai Sejahtera Kristus. AMIN (GW).

Comments

comments