Menu

Teaching
Tidak Merasa Jijik

nobanner

unity-handsSebuah buku berjudul The Next Christians karya Gabe Lyons sangat menginspirasi saya. Salah satu pesan yang terdapat dalam buku itu adalah: jika kita sebagai orang Kristen sungguh-sungguh ingin memulihkan hidup orang lain, maka kita tidak akan mudah jengkel atau merasa jijik dengan gaya hidup mereka yang kacau. Menurut Lyon, kita tidak akan menarik diri dari mereka yang hidupnya berantakan akibat obat-obatan terlarang, perilaku seksual menyimpang, atau materialisme. Sebaliknya, kita akan menjumpai mereka, merangkul mereka, dan menawarkan harapan pemulihan yang terdapat dalam Yesus.

Alih-alih menghindar dari kekacauan yang mereka timbulkan, kita justru lari menuju kepada kekacauan tersebut. Contohnya, anak perempuan saya yang selama 2 bulan pergi ke bar-bar di Thailand dan membagikan kasih Allah kepada wanita-wanita muda yang terjebak dalam industri seks.

Orang-orang Kristen yang tidak memandang hina keadaan dunia ini adalah mereka yang telah mengenal dan mengalami kasih Yesus. Yesus tidak pernah merasa jijik terhadap para pendosa, orang-orang yang dianggap sampah masyarakat, ataupun orang asing. Yesus tidak merasa jijik dengan perempuan yang ketahuan berbuat zinah (Yohanes 8:3-11). Dia pun tidak menghindar ketika penderita kusta meminta kesembuhan dari-Nya (Matius 8:1-4), ketika pemungut cukai mengundang Dia makan di rumahnya, dan ketika seorang perempuan yang dikenal asusila mencuci kaki-Nya dengan air matanya (Lukas 7:36-50).

Bahkan seorang perwira Roma tidak membuat Yesus jengkel (Matius 8:5-13). Padahal perwira tersebut adalah salah satu oknum yang memperkuat kekuasaan Romawi terhadap bangsa Yahudi dan yang akhirnya akan menyalibkan Yesus. Namun Yesus tidak menunda saat perwira tersebut memohon agar Dia menyembuhkan hambanya. Yesus bahkan memuji iman perwira ini di depan umum (Matius 8:10).

Seperti yang telah Yesus lakukan, marilah kita juga bersikap terbuka terhadap orang-orang yang belum mengenal kebenaran. Kiranya kerinduan hati kita untuk mengenal dan merangkul mereka lebih besar daripada rasa jijik dan keengganan kita.

 

Sumber: Jeff Olson, RBC Ministries

Comments

comments