Menu

Pdt. AA Yewangoe: Tugas Menteri Agama Urus Relasi Lintas Iman

nobanner

140228151916Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI),Pdt. Andreas A. Yewangoe menyampaikan keinginannya agar menteri agama di kabinet bentukan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo dan Jusuf Kalla nanti lebih proaktif mengkaji relasi lintas iman di Indonesia.

Hal ini disampaikannya saat tengah menghadiri Dialog Pertisipasi Kelompok Sipil Agama Dalam Memperkuat Integrasi Sosial Pasca Pemilihan Presiden yang digelar di Gedung Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Menteng, Jakarta, Jumat (29/8) pekan lalu. Ia berpendapat bahwa kemajemukan agama dan suku di Indonesia menjadi pusat kajian menteri agama terpilih nanti, bukan malah mengurus yang kurang penting.

“Menteri agama adalah menteri agama dan dia bukannya mengurus yang lain-lain. Yang penting adalah dia memilikiconcern tinggi untuk melihat hal yang paling perlu dari relasi iman di Indonesia. Jadi bukan dia urus yang lain-lain, dia urus katering segala macam,” kata Yewangeo, seperti disampaikannya padaSatuharapan.com, Jumat (29/8).

Dalam hal ini, Andreas mengingatkan agar kejadian seperti kasus korupsi yang dialami mantan Menteri Agama Suryadharma Ali tidak terulang. Oleh karena itu, tugas Jokowi untuk mengangkat calon Menteri Agama yang profesional dan menjalankan Kementerian Agama sesuai dengan fungsi dasarnya. “Jadi saya kira akan sangat bijak bagi Joko Widodo untuk mengambil orang profesional, dari partai pasti ada itu,” pungkas Yewangeo.

Selain Yewangeo, pesan dan harapan terjalinnya hubungan baik antar lintas iman juga disampaikan oleh DPP PKB, Marwan Jafar. Dalam audiensi bersama perwakilan jemaat GKI Yasmin Bogor dan jemaat HKBP Filadelfia Bekasi di kantor DPP PKB, Jakarta, Kamis (28/8) pekan lalu, Jafar mengingatkan agar pemerintahan pimpinan Joko Widodo-Jusuf Kalla agar semakin menghormati perbedaan antar umat beragama dan menuntaskan kasus intoleransi di Indonesia. Pemerintah diminta agar lebih tegas menindak pihak-pihak  yang melakukan kekerasan atas nama agama.

Menjadi harapan setiap warga negara Indonesia, agar sentimen agama di tanah air dapat redam. Sehingga, kehidupan antarumat beragama yang harmonis dan berdampingan dapat tercipta.

 

Sumber : Satuharapan.com/jawaban.com/ls

Comments

comments