Masa Adven Natal (MAN) 2024 GKJ Bekasi
Masa Adven Natal (MAN) 2024 GKJ Bekasi
Tema Besar : “Komunitas Mempelai Ilahi”
T e m a : “Sambutlah Mempelaimu, Dia Datang!”
Bacaan : Matius 25 : 1 – 13
Waktu : 1 Desember 2024 – 1 Januari 2025
Panitia : Kelompok Duta Kranji
Penjelasan Tema
Fokus pada aspek : Pengembangan Spiritualitas dan Kapasitas Umat
Pertama, Natal mengajak umat untuk berefleksi ke belakang dengan memori kelahiran Yesus. Kelahiran Tuhan Yesus membagikan kita sebuah peristiwa kedatangan Tuhan Yesus ke dunia untuk memulai karya keselamatan. Seorang bayi lahir melalui perawan Maria yang dengan tulus hati dan kepasrahan diri dipakai oleh Allah untuk menyatakan karya-Nya. Saat Maria bersedia dipakai oleh Allah, Maria tahu siapa dirinya sebagai hamba Allah dan berani untuk mengendalikan ego dan keinginan dirinya tetapi melakukan apa yang diinginkan Allah dalam hidupnya. Untuk menjawab dan mengerjakan panggilan Allah diperlukan kemauan dan keberanian dari kita untuk dipakai-Nya. Apakah setelah natal lalu semua jadi berhenti karena Tuhan Yesus sudah hadir di dunia? Natal juga berorientasi ke depan yakni mempersiapkan kedatangan Yesus kembali. Apa yang kita lakukan untuk menyambut Tuhan Yesus yang ke-dua kalinya? Tentu saja menanti tidak hanya duduk diam tanpa melakukan apa-apa. Menanti, dengan melakukan panggilan yang diberikan Allah dalam diri kita. Kita ada di dunia ini untuk melakukan kehendak Allah bukan hanya kepentingan diri sendiri.
Kedua, umat memahami nubuat-nubuat tentang akhir zaman dengan cerdas dan peka melihat tanda-tanda zaman. Gambaran dalam Alkitab bahwa Allah datang seperti pencuri maka kita harus dengan bijak menyambutnya (Wahyu 3:3, 16:15). Jika kita tidak peka dan cerdas, maka kita bisa terjerumus dan tidak siap ketika Tuhan datang. Berbagai tanda yang diberikan (mesias palsu, peperangan, gerakan antikristus, bencana alam, dan kelaparan) semua sudah ada namun akhir jaman juga belum kunjung datang. Dalam kondisi seperti inilah sering kita tergoda untuk tidak setia karena penantian panjang dengan tantangan yang dihadapi. Meragukan janji Tuhan dan jauh dari Tuhan saat penantian panjang tak kunjung datang. Lalu ketika akhir jaman itu datang seperti pencuri.
Ketiga, Umat mempersiapkan diri dalam komunitas melalui penguatan iman, penaburan kasih dan hidup berpelayanan (1 Petrus 4: 7-11). Dengan demikian umat yang digambarkan sebagai mempelai ilahi (perempuan) siap menyambut kedatangan Yesus yang digambarkan sebagai mempelai laki-laki.
Penjelasan teks dari Matius 25:1-13
Kerajaan surga itu pasti datang tetapi kapan datangnya tidak ada yang tahu selain Tuhan Allah sendiri. Kerajaan Allah datang secara tiba-tiba dan tak terduga sehingga dibutuhkan kesiapan dari setiap kita yang rindu untuk menyambutnya. Dalam perumpamaan ini memperlihatkan lima perempuan yang bijaksana di mana mereka menyiapkan segala hal yang dibutuhkan untuk menyambut mempelai yang akan datang. Ketika mempelai datang lima perempuan itu bisa menyambut dan masuk dalam perjamuan kawin lalu pintu itu ditutup. Sementara itu lima gadis yang lain karena tidak siap, maka mereka akhirnya tidak bisa masuk dalam perjamuan kawin . Lima gadis yang tidak siap siaga itu akhirnya tidak bisa bersama-sama dengan mempelai yang datang. Betapa menyesal lah mereka ketinggalan kesempatan yang diberikan Allah kepadanya. Semua gadis itu diberi kesempatan dan waktu yang sama, namun yang bijaksana bisa menyambut mempelai tetapi ada yang tidak bisa bersama dengan mempelai. Bagaimana seseorang mempersiapkan semuanya untuk menunggu, sikap dan menggunakan waktu dalam menunggu sangat mempengaruhi seseorang dalam menyambut mempelai. Dari perumpamaan yang diberikan itu ada hal-hal yang menjadi perhatian kita.
Mempelai pasti datang, kita harus percaya bahwa mempelai laki-laki kita pasti datang . Bahkan melalui kesaksian Yohanes 14:3 “…….., Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat Aku berada, kamu pun berada.” Apa yang dikatakan Tuhan Yesus hendaklah kita pegang erat dan percaya penuh kepadaNya. Jika kita percaya bahwa mempelai pasti datang lalu apa yang harus kita lakukan untuk menyambut mempelai datang pada waktu yang tidak terduga oleh kita.
Dalam menunggu dan menyambut kedatanganNya, apa yang sudah kita persiapkan dan apa yang sudah kita lakukan? Penantian itu dalam waktu yang tidak pasti memerlukan kesiapan bagi setiap kita yang ingin menyambut Dia. Menunggu tidak berarti kita tidak melakukan apa pun dalam hidup kita. Bagaimana perempuan bijaksana tetap menjaga obornya menyala dan mereka bersusah payah untuk menyiapkan minyak dan membawanya untuk persediaan. Mereka harus membeli sebelum mempelai datang supaya sampai saatnya mempelai datang lampunya tidak akan padam karena kehabisan minyak. Perempuan bijaksana membayar harga untuk terus berjaga menyambut mempelai yang ditunggunya.
Waktu dan kesempatan diberikan Allah kepada kita, hal itu menunjukkan ada batas waktu yang diberikan Allah bagi kita. Batasan waktu itu mengajak kepada kita untuk menggunakan waktu dan kesempatan dengan baik. Jika waktu dan kesempatan yang diberikan terbatas lalu apa yang sudah dan akan terus kita lakukan dalam waktu dan kesempatan yang masih diberikan kepada kita?