Menu

Bijak Memilih

nobanner

140326155350Beberapa tahun belakangan ini harga jual emas dan perak makin melambung. Sepanjang sejarah, kedua jenis logam mulia ini memang bernilai tinggi. Namun jaman dahulu kala Raja Salomo pernah berkata, “Berbahagialah orang yang mendapat hikmat…karena keuntungannya melebihi keuntungan perak, dan hasilnya melebihi emas.” (Amsal 3:13-14).

Di awal Raja Salomo memimpin, ia memutuskan untuk meminta hikmat—bukan perak ataupun emas—kepada Tuhan. Menyadari ada banyak tanggung jawab dan hal-hal yang belum dia mengerti, Salomo pun meminta kepada Tuhan hati yang faham menimbang perkara untuk menghakimi umat Allah (I Raja Raja 3:7-9). Tuhan mengabulkan permintaan Salomo (I Raja Raja 0).

Tidak perlu waktu lama untuk menguji hikmat Salomo. Suatu hari, dua orang wanita datang menghadap raja Israel ini dan memintanya menyelesaikan perselisihan. Kedua wanita ini sama-sama baru melahirkan bayi, namun salah satu bayi mereka meninggal. Kini keduanya memperebutkan seorang bayi yang hidup dan masing-masing mengaku merupakan ibu dari anak tersebut (I Raja Raja 3:16-22).

Setelah mendengar perkara kedua wanita tersebut, Salomo pun memerintahkan agar sang bayi dibelah menjadi dua dengan pedang. Separuh bayi diberikan kepada yang satu, dan yang separuh lagi kepada yang lain (I Raja Raja 3:25).

Bukankah itu ide yang nekad, tetapi sekaligus brillian? Akhirnya ibu yang sesungguhnya terkuak. Wanita tersebut memohon agar raja memberikan bayi itu hidup-hidup kepada wanita yang satunya (I Raja Raja 3:26). Dengan segera Salomo mengetahui siapa ibu si bayi yang sebenarnya (I Raja Raja 3:27).

Di masa kini, kita pun diperhadapkan dengan banyak pilihan. Rasul Yakobus berkata, jika kita ingin tahu apa yang seharusnya dilakukan, mintalah hikmat kepada Allah. Dalam situasi sulit, Tuhan bersedia membimbing kita, dan Dia akan memberikan hikmat dengan murah hati (Yakobus 1:5).

“Jika Saudara ingin mengetahui apa yang dikehendaki Allah dari Saudara, tanyakanlah kepada-Nya, maka Ia akan memberitahukannya kepada Saudara. Ia selalu bersedia memberikan kebijaksanaan dengan limpahnya kepada semua orang yang memohonkannya. Ia tidak akan merasa kesal karenanya.” (Yakobus 1:5, FAYH)

Sumber: Jeff Olson, RBC Ministries

Comments

comments