Menu

Bangkit Sebagai Manusia Baru Dalam Kebangkitan Kristus

nobanner

new-lifeMinggu, 19 April 2015

 

Bacaan  :   I Yohanes 2 : 1 – 6 & Lukas 24 : 35 – 48

 

Bangkit Sebagai Manusia Baru

Dalam Kebangkitan Kristus

 

Baru saja kita merayakan Paskah. Dengan kebangkitanNya menjadi tanda bahwa kita diberi kemenangan dan hidup oleh karena Allah. Dengan apa yang sudah dilakukan Tuhan Yesus menjadi bukti kasih Allah kepada manusia. Sehingga pengenalan akan Tuhan secara pribadi, dan mengalami kuasa kebangkitan adalah pokok yang sangat penting untuk kemenangan kita. Kuasa yang ada di dalam kebangkitan Tuhan Yesus adalah puncak kemenangan bagi kita. Kuasa iblis dan kuasa maut sudah ditaklukkan oleh kebangkitan Yesus dari kematian. Saat para murid hidup dalam ketakutan dan kebingungan, Yesus hadir dengan menyerukan damai sejahtera agar kedamaian menuntun mereka dalam perjalanan iman selanjutnya bersama Yesus yang bangkit. Dalam peristiwa yang dituturkan penulis Injil Lukas 24:35-48. Kebangkitan Yesus membangkitkan keyakinan dan menjadikan bangkit dari ketakutan dan kebingungan mereka. Sebuah kelahiran baru yang mereka alami dari ketakutan menjadi berani bahkan untuk mewartakan kasih Yesus bagi semua orang. Kuasa yang bekerja dalam kebangkitan itulah yang dipercayakan Tuhan kepada tubuh Kristus. Kita diberi akses/jalan masuk untuk meraih kuasa untuk bangkit sebagai manusia baru.

Kuasa Allah yang Menjadikan Kita Manusia Baru seperti firmanNya katakan:

“Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan,“ (1 Petrus 1:3). Kuasa Allah yang membangkitkan Yesus adalah kuasa yang sama yang menjadikan kita manusia baru. Menjadi orang Kristen bukan hanya pembentukan ulang,  tetapi kekristenan adalah tentang penciptaan ulang, kebangkitan dan dilahirkan kembali. Persoalan sekarang ini adalah banyak orang Kristen yang ingin menjadi lebih baik, misalnya mereka berkata: “Saya mau jadi orang baik, jujur, perhatian“ dan lain-lain. Keinginan seperti itu sangatlah baik namun Kekristenan adalah ketika Allah menjadikan kita sebagai manusia yang sepenuhnya baru lewat kuasa kebangkitan-Nya. Kesadaran bahwa Allah telah menjadikan kita manusia baru sehingga kita harus bisa hidup sebagai manusia baru dan tidak jatuh pada kehidupan lama yang mendukakan hati Allah. Seperti ajakan dalam 1 Yohanes 2:1 “Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil.” Dosa adalah hal yang harus kita hindari. Tidak hanya itu, ajakan untuk mengenal Allah menjadi sesuatu yang utama. Mengenal Allah dengan cara menuruti perintah-perintahNya. Dengan menuruti perintahNya pastilah kita dipenuhi dengan kasih Allah sehingga kita ada di dalam Allah.

Bangkit sebagai manusia baru, berarti berani meninggalkan kehidupan lama. Meninggalkan cara hidup lama walaupun bukan perkara yang mudah. Meninggalkan cara hidup yang mendukakan hati Allah. Masuk dalam hidup yang menuruti semua kehendak Allah dalam firmanNya.

Hidup hanya mencari kepuasan dan kesenangan diri………………no

Hidup mementingkan diri dan untuk diri sendiri………………….no

Hidup angkuh, sombong, tidak setia, menyakiti ………………no

Semua sikap hidup yang tidak berkenan bagi Allah………..no

Kita harus berani katakan tidak untuk “Perbuatan daging yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya, Galatia 5:19-21.

Berani hidup baru berarti berusaha hidup dan menghasilkan buah yaitu dalam Galatia 5:22-23 “Kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.”

Selamat sebagai manusia baru. Tuhan memberkati kita. Amin. (KA)

Comments

comments