Roh-Mu Mengubahku!
Minggu, 24 Mei 2015
Bacaan : Kisah Para Rasul 2 : 14 – 21 & Galatia 5 : 22 – 23
Roh-Mu Mengubahku!
Pencurahan Roh Kudus adalah penggenapan dari janji Yesus, sesuatu yang menjadi jelas dalam nubuatan Yoel yang dikutip Petrus dalam perikop kita. Di hari itu, untuk pertama kalinya, Roh Kudus dicurahkan di Yerusalem ke atas murid–murid Yesus. Awalnya tidak banyak yang mengerti apa itu Roh Kudus dan tujuannya dicurahkan ke bumi. Namun yang pasti kehadiran Roh Kudus telah membawa perubahan besar dalam diri murid–murid Yesus, seperti api yang membakar semangat mereka untuk memberitakan Injil dan menjadi penggerak gereja mula–mula.
Saat Roh Kudus turun ke atas para murid Yesus, mereka menerima kuasa yang dijanjikan Tuhan itu. Sejak saat itu perubahan besar terjadi! Petrus yang pernah meyangkal Yesus sebanyak tiga kali dan sempat tidak percaya pada kebangkitan Kristus, setelah menerima Roh Kudus, mengalami sesuatu dalam dirinya. Ia yang dulu penakut bahkan pengecut, kini dengan penuh keberanian bangkit dan menyampaikan kebenaran firman Tuhan, dan menyatakan kepada ribuan orang tentang Yesus Kristus yang telah mengalahkan maut dan bangkit dari kematian. Dengan suara nyaring Petrus berkata, “Dan barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan.” (21). Dengan kata–kata yang sederhana Petrus membangun dasar-dasar pengampunan dosa dan keselamatan. Bagaimana ia bisa berkata-kata seperti itu? Itu semua karena pekerjaan Roh Kudus. Roh Kudus yang mengajarinya, karena “…Roh Kudus, yang diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.” (Yoh 14:26). Luar biasa… setelah mendengar kotbah Petrus, orang-orang yang hadir mengalami jamahan Tuhan dan tiga ribu jiwa memberi diri untuk dibaptis.
Seseorang yang sudah percaya kepada Yesus serta telah menerima jamahan karunia Roh Kudus akan menunjukkan kehidupan yang berbeda dari sebelum dia kenal Tuhan, ada perubahan yang mengarah kepada perubahan positif. Paulus mengingatkan orang percaya untuk meninggalkan keinginan daging dan tunduk pada Roh Kudus, hidup dipimpin oleh Roh Kudus, memuliakan namaNya, sehingga menghasilkan buah Roh. Bentuk tunggal dari kata “buah” itu ditujukan kepada Yesus Kristus, sebagai teladan sempurna, karena didalam Pribadi inilah tampak secara sempurna keutuhan dari paduan buah Roh tersebut yakni kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri.
Kita harus menyadari bahwa pekerjaan Roh Kudus adalah kuasa yang dikaruniakan Tuhan kepada gerejaNya di akhir zaman ini; kuasa untuk memberitakan rahasia kebenaran Firman Tuhan; kuasa yang diberikan Tuhan kepada anak–anakNya agar kehidupannya dipenuhi buah Roh supaya pelayanannya dapat lebih berdampak. Tanpa kehadiran Roh Kudus dan memberi diri untuk dipimpin hidup dalam RohNya, pelayanan kita tidak akan membawa perubahan apa–apa! (DM)